Senin, 07 Januari 2013

Forbidden Love Part 1

Tittle: Forbidden Love

Cast:
*Lee Hyukjae as Hyukie
*Lee Donghae as Hae
*Lee Sungmin as Minnie
*Cho Kyuhyun as Kyu
*Lee Sooman as Tuan Lee
*Ahn Hyera as Ahn Ahjumma

Genre: Romance, Family

Rating: PG

Warning: Kedua suamiku kujadikan seorang perempuan di FF ku kali ini.^o^


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Di sebuah rumah mewah yang sangat besar dikelilingi oleh beberapa pengawal pribadi Tuan rumah tersebut. Sorot ke kamar utama dalam rumah tersebut, seorang wanita sedang berusaha mempertaruhkan beberapa nyawa yaitu kedua bayinya dan tentu dirinya.

"Aaarrggghhh...." erangnya terengah-engah, mengatur nafasnya dan kembali mendorong bayinya keluar dari rahimnya.

"Terus Nyonya, sedikit lagi." sahut Park Uisanim, memberi arahan pada wanita tersebut.

"Hosh, hosh.. AAARRGGHH!!" jeritnya disusul suara tangisan bayi yang menggema di ruangan tersebut.

Senyum mengembang di bibir wanita itu, namun tak lama kemudian dia kembali mengatur nafasnya dan mengerang. "Aaarrgghh.."

Tuan Lee mengubah ekspresinya yang sedari tadi tersenyum mengamati anaknya. Seorang gadis kecil berusia 4 tahun memegang erat tangan ayahnya, menatap ke arah ibunya yang ternyata akan melahirkan lagi. Yah, bayi mereka kembar.

Park Uisanim kembali memberi arahan ke wanita itu, dengan memperaktekkan mengambil nafas dalam lalu mendorongnya. "Tarik, dorong! Huft, begitu Nyonya. Terus dan lagi!"

"Hoh, hosh, haah." Nyonya Lee kembali terengah, menarik nafas dalam dan kembali mendorong banyinya keluar dari rahimnya. "AAAARRRRGGGHHH!!!" erangnya yang lebih besar dari erangan tadi, disusul tangisan bayi. Nyonya Lee menatap bayinya dan memejamkan matanya.


*%*%*

Seorang namja mengemasi barang-barangnya, memasukkan semua pakaiannya ke dalam tas jinjingnya. Seorang yeoja paruh baya menghampirinya.

"Kau benar-benar akan meninggalkanku, Nak?" lirih yeoja itu.

Namja pun berbalik dan menatap sendu yeoja itu, menghampirinya dan memeluknya. "Ani Omma. Aku hanya pergi sebentar." bujuknya.

Tangis yeoja itu menderas. "Berapa tahun?" isaknya tertahan.

"Omma, jika jadwalku tak ada, aku akan segera pulang." sahut namja itu. "Lagi pula aku pergi bukan untuk bersenang-senang, aku ke Seoul untuk kuliah." lanjutnya.

Sebenarnya yeoja itu mengizinkan anaknya pergi ke Seoul untuk melanjutkan studynya. Hanya saja dia takut jika anaknya akan mengetahui semua rahasia yang telah disembunyikannya selama beberapa tahun lamanya. "Yakso?"

"Ne, Omma. Yaksokhae." jawab namja itu mantap.

Akhirnya yeoja paruh baya itu membiarkan anaknya pergi, dengan harapan yang terbaik untuk anaknya dan tentunya semoga anak itu tidak mengetahui rahasianya.


***

@Incheon airport

Namja itu telah tiba di bandara, dia celingukan memantau kehadiran seseorang yang akan menjemputnya.

Tiba-tiba suatu benda di saku celananya bergetar. Karena merasa geli, dengan segera dia mengambil benda tersebut.

"Hyung!!" serunya menjawab panggilan yang ternyata dari orang yang dicarinya sedari tadi.

"Tsk. Aku tak budek Hae!" tegur dari seberang, "Neo eoddiga?" tanyanya.

"Nae? Di bandara, hyung. Neo?"

"Baiklah. Aku sudah melihatmu."

Mereka bukanlah saudara kandung, tetapi mengenal lewat situs jejaring sosial. Namja yang dipanggil "hyung" itu bernama Kyu, yang memperkenalkan suasana Seoul kepada Hae. Hubungan mereka memang sangat baik sejak awal perkenalan di situs jejaring sosial, hingga mereka akrab seperti saudara.


"Kau mau singgah di rumah makan dulu, atau langsung ke apartemenku?" tanya Kyu.

Hae memegang perutnya, lalu menolah pada Kyu. Memperlihatkan cengirannya yang menandakan, "Aku lapar, hyung!"

Kyu yang mengerti hanya menatapnya sinis, "Baiklah. Kajja!" ucapnya sambil berjalan menuju tempat parkir.

Hae hanya mengikutinya dari belakang dengan senyum tak jelas. Sedikit kerepotan membawa tas jinjingnya yang ternyata berat.


***

Sesosok yeoja berbaring telungkup di kasur pinknya, sambil membaca buku yang membuatnya senyum-senyum tak jelas. Yah, dia membaca novel romance.

Kepalanya menerawang, membayangkan dirinya dan kekasihnya yang berperan dalam novel itu.

"Ahh, Kyuuu~" desahnya sambil menyembunyikan wajahnya yang memerah. Dia malu.

"Eonni!" sebuah suara mengusik ketenangannya, menoleh ke arah pintu kamarnya dan mendapati sosok yeoja yang tersenyum tanpa dosa padanya.

Yeoja itu mendesah, "Haah~ Hyukie, kau ini selalu mengganggu saja." sungutnya.

Yeoja yang dipanggil Hyukie melompat ke kasur pink eonninya. "Heheh. Ajarin aku bahasa jepang donk, eon." pintanya.

"Tumben? Kupikir kau hanya mau belajar dance saja."

"Minnie eonni, saengmu ini juga ingin mengusai beberapa bahasa asing. Agar aku bisa berkeliling dunia, hahaha." ujar Hyukie sambil menaruh kepalanya di paha Minnie.

Minnie mengeleus sayang rambut saengnya, "Arraseo, pelajarannya dimulai malam ini." sahutnya.

Hyukie bangun terduduk, "Jinjja?" senangnya.

Minnie hanya mengangguk manis.

"Gomawo eonni." Hyukie memeluk tubuh ramping eonninya.


***

KyuHae telah tiba di apartemen yang berukuran minimalis namun nyaman. Hae memperhatikan setiap sudut apartemen Kyu dengan tatapan kagum, yaah maklumlah jika dia terlalu berlebihan, dia belum pernah melihat apartemen sebelumnya. *Hae ndeso :p*

Kyu berjalan ke dapur dan membuka kulkas, mengambil sebotol air mineral dan meneguknya. Sesekali menatap Hae dengan sinis, "Tak usah berlebihan seperti itu!" tegurnya, membuat Hae kembali ke dunia nyata.

Hae hanya menyengir, memperlihatan deretan giginya yang rapi. "Mian hyung." sahutnya.

"Istirahatlah, besok kita akan melihat-lihat calon universitasmu." ujar Kyu, mendudukkan pantatnya di sofa, menekan tombol power pada remote televisi.

"Arasseo hyung." sahut Hae memasuki satu-satunya ruangan lain di apartemen itu.

Hae menaruh tas jinjingnya lalu membaringkan tubuhnya di kasur, dia sungguh lelah melakukan perjalanan jauh pertamanya.


***

Minnie duduk melantai di kamarnya, dengan Hyukie yang serius mendengarkan penjelasan dasar bahasa Jepang dari eonni tersayangnya.

"Cha! Arasseo hm?" tanya Minnie begitu selesai menjelaskan materinya.

Hyukie hanya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, lalu tersenyum memperlihatkan gusinya. "Sedikit."

Minnie menghela nafas, "Baikah, setidaknya ada yang kau mengerti." sahut Minnie tersenyum.

"Eonni, besok kau jadi menemaniku melihat calon universitasku khan?" tanya Hyukie mengingatkan.

"Tentu saja. Wae?"

"Aniyaa, hanya mengingatkan. Hm, bagaimana hubunganmu dengan Kyu oppa?" tanya Hyukie mengalihkan pembicaraan.

Wajah Minnie tiba-tiba memerah, dia malu. "Hm, kami baik-baik saja. Yah, selama Appa tidak mengetahuinya." jawab Minnie.

"Ahh, Appa terlalu jahat jika dia menentang kebahagiaanmu." gerutu Hyukie, membuat Minnie tersenyum.

"Eh, kudengar dari Kyu kalau namdongsaengnya dari Mokpo akan meneruskan studynya di Seoul, universitas yang sama dengan Kyu." jelas Minnie.

"Jinjja? Nugu?" tanya Hyukie antusias.

"Hm, naddo molla. Kyu tidak ingin memberitahunya." jawab Minnie memelas.

Hyukie mendesah pasrah, "Haah~ kalau begitu aku ingin tidur dulu eon. Chu~" kata Hyukie, lalu mencium pipi eonninya.

"Ne, jaljayo." balas Minnie, bangkit dari duduknya. Juga Hyukie yang membereskan buku-bukunya lalu berjalan menuju kamarnya.


Di dalam kamar, Hyukie tidak langsung tidur melainkan memikirkan namdongsaeng Kyu yang diceritakan eonninya. Yah, dia penasaran akan sosok namja itu.

"Semoga aku akan bertemu dengannya." doa Hyukie sebelum terlelap dalam tidurnya.


***

@Kyunghee University

Dua yeoja sedang berkeliling mengitari koridor kampus, salah satu yeoja di antara mereka menjelaskan bagian-bagian dalam kampus tersebut. Yah, mereka Minnie dan Hyukie. Hyukie tersenyum mendengarkan penjelasan dari Minnie, dalam hati dia menguatkan tekadnya untuk bisa berhasil masuk di universitas tersebut. Selain merupakan universitas terpopuler di Seoul, juga karena dia tidak bisa lepas dari eonninya. Yah, dia sangat menyayangi eonninya yang baginya merupakan pengganti Ommanya.

"Ekhem." Minnie berdehem, berusaha memperbaiki suaranya.

Senyum Hyukie memudar, menatap cemas pada eonninya. "Gwenchana?" tanyanya.

Minnie hanya mengangguk sambil memijat lehernya, berharap ada perubahan pada tenggorokannya yang kering.

Mata Hyukie menangkap sebuah kantin yang dipenuhi beberapa penghuni kampus. Tangannya menggenggam tangan Minnie dan menariknya memasuki kantin tersebut. Dengan segera dia memesan minuman untuk eonninya dan juga dirinya.

"Ahh, kau benar mengerti eonni, Hyukie." puji Minnie setelah merasa suaranya mulai kembali.

Hyukie hanya tersenyum manis, memamerkan gusinya. "Tentu, aku sudah berapa tahun menjadi dongsaengmu?"

Minnie mengangguk lalu mengacak poni Hyukie, kebiasaannya jika dia kehabisan kata-kata untuk membalas dongsaengnya.


Dua namja memasuki kantin dengan tergesa, mata mereka menelusuk mencari sosok yeoja yang membuatnya masuk ke dalam ruangan penuh makanan dan minuman itu.

"Haah~ hyung, sebenarnya yeoja tadi itu siapa?" tanya salah satu dai mereka.

Yang dipanggil "hyung" hanya diam dan tetap mencari sosok yeoja yang dicariya, mengabaikan Hae yang dipenuhi kebingungan.

"Kyu oppa!" suara yeoja yang tak asing bagi Kyu berseru dari ruangan tersebut, membuat Kyu dan Hae menoleh ke arahnya.

Dilihatnya seorang yeoja yang melambaikan tangan ke arah Kyu, yeoja yang duduk di hadapannya menoleh ke arah lambaian tersebut.

Kyu dan Hae menghampiri kedua yeoja tersebut, yeoja yang mereka cari sedari tadi.

"Ahh, chagi. Dari tadi aku mencarimu." ucap Kyu manja sambil mencium pipi Minnie.

Hyukie hanya teersenyum geli, sedangkan Hae malah menatap yeoja yang melambaikan tangannya tadi. Dalam hati dia mengagumi yeoja tersebut.

Minnie terkekeh melihat kemanjaan namjachingunya. "Aku menemani Hyukie melihat kampus, oppa."

Kyu langsung membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O'. "Dia akan melanjutkan studynya di sini? Kupikir dia akan ikut ke Jepang dengan Lee Ahjussi." kata Kyu lalau duduk di sebelah Minnie. "Hae, duduklah." lanjutnya.

"Aniyoo oppa. Aku mana bisa berpisah dengan Minnie eonni." ucap Hyukie keceplosan, membuat Minnie tersenyum penuh kemenangan. "Ehh, maksudku-"

"Arasseo. Kau ini hanya bisa manja padaku khan?" Minnie menggodanya.

Wajah Hyukie memerah, "Eonni, berhenti menggodaku." cemberutnya dengan memanyunkan bibirnya, membuat Hae tertegun kagum -lagi- padanya.

Kyu dan Minnie tertawa, lalu Kyu tersadar akan sosok Hae di antara mereka. "Ah, kenalkan, ini Hae. Nae namdongsaeng." ucap Kyu, membuat Minnie dan Hyukie menatap Hae.

"Annyeong, Hyukie imnida. Ini eonniku tersayang, Minnie." kata Hyukie memperkenalkan dirinya dan Minnie.

Hae membungkuk hormat sebagai salam pertemuan mereka. "Lee Donghae imnida." balasnya.

"Lee? Bukannya marga Kyu oppa itu Cho?" Hyukie menyelutuk.

Kyu menjadi gagap, "Ah ehh maksudku dia adik sepupuku." jawabnya.

Hae dan Hyukie tertawa dan tanpa mereka sadari, Minnie menatap Hae dengan tatapan penuh arti, seperti kerinduan terdalam kah?


***

Setelah perkenalan singkat itu, Hyukie dan Hae menjadi akrab, dan entah sejak kapan di antara mereka telah tumbuh perasaan yang disebut dengan cinta kah?

Sedangkan Minnie malah merasa bahwa Hae adalah namdongsaengnya yang telah dibuang oleh Appanya, hanya karena dianggap penyebab kematian Ommanya. Dan seingatnya pengasuhnya yang saat itu disuruh membuang bayi kecil tersebut tiba-tiba menghilang, dan firasatnya mengatakan bahwa pengasuh itu tidak membuang namdongsaengnya melainkan merawatnya.

Sekarang Hae dan Hyukie sudah resmi menjadi mahasiswa di universitas Kyunghee dengan jurusan sama yaitu seni. Mereka ternyata memiliki banyak kesamaan, mulai dari kebiasaannya hingga kesukaannya.


***

Hae dan Hyukie sedang duduk di kursi taman belakang kampus, menikmati seliran angin yang berhembus. Perbedaan di antara mereka adalah Hae orang yang pemalu sedangkan Hyukie sebaliknya.

Hae meremas tangannya, dalam hati dan pikiran sedang merangkai kata-kata untuk membuka topik pembicaraan yang menyenangkan bersama Hyukie, yeoja yang dicintainya.

Hyukie yang memang tidak suka suasana hening, membuka mulutnya. "Hae-ya!" membuat sang empu menoleh padanya. "Banyak orang mengatakan kita mirip, benarkah?" lanjutnya.

"Entahlah, tapi yang kudengar dari warga Mokpo, jika ada sepasang kekasih yang mirip, maka mereka adalah jodoh." balas Hae, membuat Hyukie tersenyum geli.

"Apakah kita sepasang kekasih?" tanya Hyukie memiringkan kepalanya, memasang tampang aegyo membuat Hae berusaha menahan diri untuk menciumnya.

Hae menggaruk kepalanya, merangkai kata-kata. "Kurasa iya, dan jika tidak maka harus iya." ujarnya.

"Mwo?" pekik Hyukie.

Hae tersenyum manis pada Hyukie, menatap sendu sosok yeoja yang dicintainya. "Saranghae Hyukie." ungkapnya, mengakibatkan Hyukie salah tingkah dengan wajahnya yang juga tiba-tiba memerah.


Dari kejauhan, Kyu dan Minnie menatap mereka. Kyu menggenggam erat tangan Minnie, membuat Minnie terkesiap dan menoleh ke arrah namjachingunya.

"Waeyo?" tanya Minnie.

Tanpa menoleh Kyu menjawab. "Ini pertama kalinya Hyukie tersenyum tulus kepada seorang namja, tidak kah itu membuatmu juga bahagia?" tanyanya. "Hilangkan perasaanmu tentang Hae, ini demi Hyukie juga khan?" lanjutnya.

Minnie menolehkan kepalanya, menatap dua insan di hadapannya yang terlihat ceria. "Hyukie belum pernah terlihat seceria ini di depan seorang namja. Yeodongsaengku telah kembali." syukur Minnie dalam hati.

Yah, sejak Tuan Lee memutuskan untuk menetap di Jepang 10 tahun yang lalu, tepat sehari setelah ulang tahun Hyukie yang ke 8 membuat Hyukie kehilangan keceriaannya. Dan selama 10 tahun silam ini Hyukie berusaha untuk ceria walau semua orang tau itu adalah sebuah paksaan.

Minnie tersenyum, lalu menggandeng lengan Kyu dengan manja. "Ayo kita jalan-jalan!" serunya layaknya anak kecil.

Kyu tersenyum melihat tingkah yeojachingunya, dalam hati dia telah tahu keputusan Minnie. Kyu mengangguk, "Bersama mereka?" jari telunjuknya mengarah ke arah dua insan yang asyik bermesraan di taman kampus tersebut.

"Tentu saja Hyukie harus ikut!" sahutnya keras, membuat yang punya nama menoleh ke arahnya.

"Hanya Hyukie?"

Minnie berpikir sejenak. "Yah, tentu bersama Hae juga. Takutnya dia akan tersesat di Seoul, haha."

"Hya! Aku sudah cukup tahu banyak seluk-beluk kota ini, noona!" Hae ikut bersuara, menggenggam tangan Hyukie lalu menghampiri Kyu dan Minnie. "Memangnya mau ke mana?"

"Jalan! Kajja!" jawab Minnie menarik Kyu.






TBC