Sabtu, 24 November 2012

FF/2MinKey/Genderswitch/Mianhae, Jeongmal Saranghae!(1)/3S/

Tittle: Mianhae, Jeongmal Saranghae!
Cast: 2MinKey, All member SHINee
Genre: Romance, Angst
Rating: PG-15


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~




"Hei, berhenti menangis. Air matamu itu tak berguna untukku. Aku akan tetap pergi." seorang namja yang kira-kira berumur 12 tahun berbicara dengan dinginnya pada seorang yeoja kecil berumur 11 tahun.

"Hiks.. Kau jahat. Kau meninggalkanku sendirian. Wae? Hah, wae?" yeoja itu masih menangis terisak-isak dihadapan namja yang bersikap dingin itu.

"Aku tidak meninggalkanmu sendiri. Kau masih punya orangtua yang bisa menemanimu khan?"

"Tapi.. Hiks.. Aku tidak punya teman selain dirimu."

Namja itu menghelas nafas. "Hah~ Lalu apa peduliku? Lagipula itu khan salahmu sendiri yang tidak mau bergaul dan berteman dengan orang lain."

"Karena aku tidak bisa. Kumohon, jangan tinggalkan aku. Jwebal."

"Aish! Kau pikir dengan rengekan manjamu itu aku akan merubah keputusanku? Sudahlah, pergi kau dari hadapanku. Pesawatku sebentar lagi take off." namja itu mendorong tubuh mungil si yeoja dan meninggalkannya begitu saja.
Kini si yeoja merasa telah gagal menahan kepergian sahabatnya. Yah, dia menganggap namja itu sahabatnya, bahkan dia ingin lebih. Namun namja itu selalu bersikap dingin dan tak pernah menganggap keberadaan si yeoja. Dia hanya menganggapnya sekedar teman biasa yang tak pantas untuk dijadikan orang yang berarti. Seakan ada kebencian dalam dirinya terhadap yeoja itu.

Saat ini yeoja mungil itu hanya menangis tersedu-sedu melihat punggung namja yang semakin jauh dan mulai menghilang dari pandangannya.

#~#

"Taemiiin. Bisakah kau lebih cepat?" teriak seorang yeoja dengan suaranya yang mendengung.

"Aish! Bisa tidak kau jangan berteriak sekencang itu? Aku tidak budek tau." omel seorang yeoja kurus yang baru keluar dari kamar mandi.

"Kau ini. Kamar mandi ini bukan hanya milikmu saja. Awas!" yeoja memiliki suara dengung itu menggeser tubuh Taemin untuk menghindar dari jalannya masuk ke kamar mandi.


Taemin POV

Namaku Taemin, aku seorang siswa di Chungdam High School. Aku memiliki sahabat yang sangat baik dan aku menyayanginya. Namanya Kim Kibum, tapi dia selalu bersikeras dipanggil dengan sebutan Key. Entah apa maksudnya, dia mengartikannya bahwa dia adalah seorang yeoja seperti kunci karena dia bisa membuka pintu hati namja siapa saja. Mungkin kedengaran aneh dan terlalu narsis, tapi itulah dia.
Selain Kim Kibum, aku juga memiliki sahabat seorang namja. Hmm.. Mungkin hanya aku yang akan menganggapnya sahabat, bahkan aku menginginkan hubungan yang lebih dari itu. Yah, aku mencintainya. Aku mencintainya sejak kami menduduki bangku kelas 3 SD. Sudah lama bukan? Dia adalah Choi Minho, cinta pertamaku dan mungkin juga akan menjadi cinta terakhirku. Karena sampai sekarang aku belum bisa membuka hatiku untuk namja lain.

"Hya! Kau sedang melamun? Kita bisa telat ke sekolah nich." teriak Kibum dengan suara mendengungnya lagi. Aish!

"Hya! Bisakah kau tidak berteriak? Kajja kita berangkat." sahutku mendahuluinya setelah membentaknya.

***

@Chungdam High School

"Hei, dengar-dengar ada siswa baru yach?"
"Yapz. Dan katanya sich dia dari Hokkaido."
"Namja? Yeoja?"

Itulah teman-teman kelasku yang kerjanya selalu menggosip, tidak liat apa ini masih pagi dan sebentar lagi pelajaran dimulai?

"Ekheem.. Annyeong yeorobun." sapa Park seonsaengnim, wali kelas kami.

"Annyeong seonsaengnim." balasku dan chingudeul.

"Hari ini kita akan kedatangan siswa baru dari Hokkaido. Silahkan masuk."

Dan masuklah seorang namja bertubuh jangkung yang sangat keren.

DEGG

Dadaku sesak, jantungku berdegup tak karuan. Hatiku bergetar dan darahku mengalir deras. Wae? Apa aku sudah mengkhianati cintaku pada Keroro? Itu adalah panggilan kesayanganku untuknya karena matanya yang sangat bulat lebar seperti kodok.

Atau apakah kau itu Keroro? Namja yang telah lama aku cintai dan tak kuketahui kabarnya sejak dia pergi meninggalkanku. Kaukah itu?

"Annyeong haseyo. Joenun Choi Minho imnida. Bangapsumnida."

DEGG

Minho? Choi Minho? Benarkah? Dia itu-

"Keroro?" pekikku membuat semua melihat ke arahku termasuk namja itu.

POV end


Minho POV

Hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA dan kembali menginjakkan kaki di kota kelahiranku, Seoul. *Ngarang aja nich!*

"... Silahkan masuk." suruh Park seonsaengnim.

Dengan kepercayaan diri yang kumiliku, aku berjalan dengan santai memasuki kelas baruku. Melihat semua makhluk yang akan disebut sebagai teman, walau hanya sekedar sebutan saja.
Mataku tertuju pada yeoja yang berkulit putih salju dan berparas sangat cantik.

Dewi malaikat. Yah, dia sangat anggun seperti dewi malaikat.

"Annyeong haseyo. Joenun Choi Minho imnida. Bangapseuminda." ujarku memperkenalkan diri dengan mata yang tak teralih darinya. Sungguh menawan!

"Keroro?" pekik yeoja kurus di sampingnya. Aku menoleh dan menatapnya aneh.

Keroro? Kau kah itu Jamur? Huh! Sial!

"Kau kenapa Taemin?" tanya Park seonsaengnim.

Taemin? Benar itu kau Jamur. Yeoja manja yang sangat menyebalkan dan sangat menganggu.

"Kau Choi Minho-Keroro khan?" serunya kegirangan.

"Bukan." jawabku singkat, padat, jelas. Dan juga dingin.

"Baiklah Minho. Kau boleh duduk di bangku belakang Taemin." ujar Park seonsaengnim. Aku pun berjalan menuju bangkuku, dan tak lepas memandangi makhluk berparas malaikat ini.

Setalah aku duduk, Taemin berbalik ke arahku. "Minho-Keroro. Kau beneran ini? Apa aku bermimpi? Aw!" cerocosnya yang tak penting dan juga ringisnya setelah mencubit kedua pipinya.

"Nan dare desuka?" tanyaku.

"Kau berbicara apa sich? Ini aku Taemin, Lee Taemin. Jamur."

"Yeoja manja dan meyusahkan itu? Cih!"

Sungguh sial aku bertemu lagi dengannya.

POV end


Taemin POV

"Yeoja manja dan menyusahkan itu? Cih!" Minho mencibir dengan sikap dinginnya lagi.

Eungh.. Aku merasa sakit dan sesak di dada mendapat perlakuannya yang tak berubah itu. Tapi kenapa aku tidak bisa berhenti mencintainya?

Aku kembali menghadap ke depan, menundukkan kepalaku. Tak ingin seorang pun melihatku bersedih seperti ini. Tapi Kibum mengelus punggungku, apa dia tahu kalau aku sedang bersedih hati?

POV end


Kibum POV

Hari ini kami kedatangan siswa baru dari Hokkaido. Seorang namja bernama Minho, Choi Minho. Dia sangat tampan dan juga berkarisma tinggi. Sungguh! Aku bisa merasakan kalau aku jatuh cinta pada pandangan pertama.

Taemin seperti mengenalnya, tapi sebelumnya Taemin tidak menceritakan apapun padaku tentang orang kenalannya. Tapi namja itu acuh pada Taemin, hingga membuat Taemin bersedih. Sebenarnya ada hubungan apa mereka?
Kuelus punggungnya untuk menenangkan hatinya yang mungkin sedang sakit karena sikap dingin namja tadi. Tapi kalau aku lihat dia tidak dingin, buktinya dia tersenyum manis padaku. Akh! Benar-benar tampan!

POV end


Author POV

Ding Dong
Bel istirahat berbunyi membuat seluruh siswa keluar dari kelas dan berhambur ke segala macam arah dan tempat.

"Minho. Jamkkanman." Taemin menahan tangan Minho ketika si empu tangan akan beranjak pergi.

"Waegurae?"

"Aku ingin mengenalkanmu dengan sahabatku."

"Sahabat? Bukannya kau bilang kau tidak bisa memiliki sahabat selain aku?" sindir Minho.

"Hmm.. Sekarang aku punya 2 sahabat. Aku ingin kau mengenalnya dan kita bertiga bisa bersahabat."

"Cih! Aku tak butuh sahabat. Kau dengar itu?"

"Tapi kau takkan menyesal jika kau sudah mengenalnya. Kibuuum."

"Nae?"

"DEGG"
"Malaikat itu? Sahabat Taemin? Aku harus mengenalnya." batin Minho

"Kenalkan, dia sahabatku dari kecil. Keroro."

"Berhenti memanggilku Keroro, Jamur."

"Oh, annyeong Keroro-sshi. Key imnida. Bangapta ne." sapa Kibum mengulurkan tangannya di hadapan Minho.

Minho membalas uluran tangan Kibum. "Key? Maksudnya?" tanya Minho tak mengerti.

"Haha.. Itu karena aku adalah seorang yeoja seperti kunci yang dapat membuka pintu hati namja siapa saja." jelas Kibum pada Minho.

"Hmm.. Kau benar Key, kuakui itu." batin Minho.

Mereka berdua terlalu asyik berbincang, tanpa menyadari bahwa ada orang yang menahan rasa sakit di hatinya. Tapi dia menanggapi dengan senyuman karena kedua sahabatnya dapat akrab.

#~#

3 months later

Minho POV

Sudah 3 bulan ini aku sekolah di Chungdam High School dan selama itu juga aku melakukan PDKT dengan Key. Walau Taemin pasti akan selalu mengganggu. Seperti saat ini, di saat aku telah memutuskan untuk mengutarakan perasaanku pada Key, dia datang mengganggu.

"Hosh.. Minho.. Hoh.." panggilnya dengan nafas tersenggal-senggal.

"Hn?" sahutku malas.

"Besok aku akan lomba menari. Kau akan datang menontonku khan?" tanyanya penuh harap.

"Bagaimana dengamu Key?" tanyaku pada Key, tentu saja kalau dia mau ikut akupun juga pasti ikut.

"Mianhae, aku tidak bisa. Besok aku juga ada lomba memasak khan?"

"Minho! Ikut yach!" rengeknya mengeluarkan jurus manjanya yang sangat menyebalkan.

Aku hanya diam tak memberi jawab apalagi meresponnya. Kalian pasti sudah tahu khan kalau aku lebih memilih melihat lombanya Key dari pada yeoja manja yang menyusahkan ini.


#esok hari

Seperti dengan yang kukatakan, aku lebih memilih melihat lomba yang diikuti Key dari pada Temin si yeoja manja itu. Kulihat Key sudah siap dengan pakaian memasaknya dan juga celemeknya. Setelah ini aku janji akan menyatakan perasaanku.

"Hei, kau datang?" sapanya ketika melihatku. Aku hanya tersenyum penuh karisma.

"Bagaimana dengan Taemin? Kau tega tidak menontonnya menari? Kalian khan sudah berteman sejak kecil."

Teman? Yah, aku dan Taemin memang hanya teman. Tak lebih dan boleh kurang.

"Ani. Untuk apa aku melihatnya menari tak jelas seperti itu. Membosankan! Lebih baik aku melihatmu di sini dengan masakan yang kau buat, aku yakin aromanya itu akan menggodaku untuk memakannya. Haha."

"Haha.. Kau bisa saja." sahutnya malu lalu meninju pelan lenganku.

POV end

***

Taemin POV

Minho si Keroro itu mana yach? Apa dia tidak datang? Kenapa sich dia tidak pernah mau melihatku menari. Sejak kecil dia selalu mengatakan tarianku ini sangat aneh dan tidak jelas. Aku ingin sekali memperlihatkan suatu tarianku yang sangat menakjubkan, tapi itu hanya mimpimu saja Taemin.
Bagunlah dan lihat kenyataannya bahwa namja yang kau cintai sejak kecil tak pernah menganggap keberadaanmu itu. Sadarlah kalau dia sekarang mencintai sahabatmu yang selalu menemanimu di saat dia pergi darimu. Jangan sakiti dirimu terus Taemin.
Sekarang fokus pada tarian yang akan kau bawakan, lakukan dengan sepenuh hatimu, dan anggap bahwa ini terakhir kali kau menari.


#Setelah 15 menit

Haah~ Akhirnya selesai juga. Semoga hasilnya memuaskan.

Taemin POV

***

Kibum POV

Aku memasak dengan sepenuh hati, membuat cake dengan hati senang. Semua karena Minho, orang yang aku cintai berada di sini, melihatku dan menyemangatiku. Sungguh beruntung aku jika aku memilikinya.


Hasilnya akan keluar malam ini, aku tidak sabar menunggunya. Minho menggenggam tanganku untuk menenangkanku, dan aku malah meremas karena benar-benar gugup.

Hingga hasilnya keluar dan bukan aku pemenangnya. Sedih sekali bila aku gagal untuk pertama kalinya. Aku malu. Aku hanya menangis menerima ini semua.

"Uljimara." ujar Minho menghapus air mata di pipiku.

"Aku gagal Minho, untuk pertama kalinya aku mengalami kegagalan Minho. Hatiku sakit. Aku orang yang bodoh dan tidak berguna." kutumpahkan seluruh perasaanku saat ini, dan Minho menarikku ke pelukannya. Merasakan hangat tubuhnya. Aku menangis dalam diam, dan dia hanya mengelus rambut belakangku.

"Kau bukan orang bodoh dan tak berguna. Kau orang yang begitu sempurna seperti malaikat di mataku, Key-ah!" dia melepas pelukannya dan menatapku dalam.

"Saranghae Kibum-ah!" *Apaan itu? Tidak ada romatis-romantisnya.* ujarnya membuatku sangat senang. Masa bodoh dengan kegagalan itu, yang penting sekarang Minho menjadi milikku.

"Nado saranghae." balasku senang.

Minho menarik daguku, mendekatkan wajahnya ke wajahku. Mulai memejamkan matanya, dan akupun melakukan hal yang sama.

Yah, kami berciuman. Lembut, namun kelamaan ciumannya berubah menjadi panas. Minho menarik tengkukku dan memperdalan ciuman kami. Aku meremas rambutnya dan mendorong kepalanya agar lebih dalam lagi. Saling memagut, menghisap, bahkan melumat lebih. Rasanya tak ingin melepas moment seperti ini.

POV end


Author POV

Mereka terus berciuman tanpa mengingat di mana mereka sekarang. Yah, di tempat umum yang dipenuhi oleh para peserta, penonton dan juga juri.
Tanpa mereka sadari, ada seorang yeoja yang melihatnya dengan air mata. Bukan karena terharu tapi karena memang dia sakit hati melihatnya. Yah, yeoja itu Taemin.

POV end



Next >>> B